Teks Foto: Gubenur Papua, Meki Nawipa Salurkan Bantuan untuk para pengungsi di Distrik Sinak. (ist)
Jakartarealtime.id – Gubernur Provinsi Papua Tengah, Meki Nawipa memberikan bantuan kepada pengungsi di Kabupaten Puncak akibat konflik bersenjata yang terjadi beberapa waktu lalu.
Gubernur Meki Nawipa memberikan bantuan berupa bahan makanan, gergaji mesin, BBM dan terpal.
Gubernur Meki juga mengajak para pengungsi untuk kembali ke kampung halamannya dengan jaminan keamanan dari pemerintah setempat.
“Mari, kembali ke kampung halaman, jika berada di kampung banyak hal yang bisa dilakukan, mulai dari berkebun, berternak, bisa membuat keturunan dan hidup tenang. Nanti anak-anak kecil ini, bapak ibu kasih ke saya, saya sekolahkan mereka dan suatu saat akan menjadi tuan besar di tanah ini,” ucapnya.
Menurutnya sebagai generasi penerus, anak-anak akan jadi gubernur dan wakil gubernur suatu saat nanti dan akan melanjutkan pekerjaan yang dilakukan hari ini.
“Saya minta dengan hormat, bisa pulang ke kampung masing-masing? kerja sama dengan pemda,” sambungnya.
Meki juga menyebutkan akan membantu para pengungsi dengan peralatan berkebun, misalnya peralatan senso gergaji mesin untuk mencari kayu.
“Kita bantu bangun honai, terutama untuk rumah yang sudah terbakar akan dibangun kembali. Setelah itu, pikirkan anak-anak sekolah, sebab hanya dengan pendidikan akan membangun Ilaga lebih baik,” tegasnya.
Sementara itu, saat bertemu pengungsi di Distrik Sinak, Gubernur Meki berterima kasih kepada para guru yang tetap setia mengajar.
Termasuk para gembala gereja dan pendeta yang masih setia dengan pelayanan.
Dirinya juga berterima kasih kepada TNI-Polri, Bupati Puncak dan jajaran serta DPRK yang sudah menolong masyarakat.
Dia berharap para pengungsi tetap dapat menjalankan aktivitas seperti biasanya, misalnya berkebun.
“Sebentar lagi sudah Desember dan jangan ada tenda-tenda (tenda pengungsi) seperti ini lagi. Desember semakin dekat, jadi pulanglah ke kampung masing-masing dan kami bantu alat-alat untuk membangun honai. jangan berlama-lama di pengungsian,” tegas Meki.
Bupati Puncak Elvis Tabuni menjawab kebutuhan para pengungsi yang minta disiapkan kendaraan truk.
Ia menjelaskan akan disampaikan pada sidang APBD mendatang.
“Setelah Desember dan usai sidang APBD, saya akan menyumbangkan satu kendaraan truk,” ucap Elvis menjawab permintaan dari Kepala Distrik Pogoma.
Dalam laporan Plt Sekda Puncak Nenu Tabuni menjelaskan terdapat 8 distrik yang terdampak konfkik bersenjata dan warganya mengungsi.
Ke-8 distrik itu adalah Gome, Gome Utara, Omukia, Sinak Barat, Pogoma, Bina, Yugumuak, Oneri.
Para pengungsi di Distrik Sinak berjumlah 3.203 jiwa yang berasal dari Distrik Sinak, Sinak Barat Bina Pogoma dan Yugumuak.
Sedangkan jumlah bangunan yang rusak terbakar yakni 107 unit honai, 16 unit rumah, 2 unit kantor distrik, 2 unit kantor kampung, 3 ruang kelas di bangunan sekolah.
Sementara itu jumlah pengungsi di Distrik Gome berjumlah 4.520 jiwa dari Distrik Gome, Gome Utara, Omukia.
Gubenur mengajak semua pihak mendukung program pemerintah, misalnya pembangunan jalan, pembukaan jalan baru, pembangunan rumah dan mendukung aktivitas sekolah.
Dirinya juga menjelaskan terkait isu pemekaran.
“Sudah ada kerja sama dengan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dan akan kami dorong agar moratorium dibuka, sehingga pemekaran bisa dilakukan,” tegasnya.
Ia menyebutkan tantangan kondisi pegunungan untuk pemekaran.
“Jika moratorium dibuka, kita akan bersama membangun negeri ini,” tandasnya.